slot gacor server luar slot pulsa slot gacor slot dana terbaru slot gacor terpercaya slot gacor terbaru slot gacor terbaik
https://cms.uki.ac.id/cache/gacor/ https://cms.uki.ac.id/pict/spulsa/ https://siak.insud.ac.id/cache/qris/ https://ap.uinsgd.ac.id/wp-includes/dana/ https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/webservice/app/ https://ap.uinsgd.ac.id/wp-includes/cache/ http://disperkimtan.bontangkota.go.id/wp-content/uploads/image/ https://ilmupolitik.uinsgd.ac.id/wp-includes/app/
LKSA/MCC Taman Harapan – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong Bandung
Kamis, September 19, 2024

LKSA/MCC Taman Harapan

  1. Profil
    • Panti Asuhan Taman Harapan merupakan panti asuhan pertama dan tertua di Kota Bandung. Didirikan sejak 1935, Para tokoh yang berjasa terhadap pendirian panti ini diantaranya adalah Bapak. H. Anda dan Keluarga Kencana, Bapak H. Ali Ratman, Bapak HR. Sutalaksana, Bapak Kapten Syamsunu, Bapak H. Zaenuddin, Bapak HR. Soeyoko, dan Bapak H. Adung Abdul Hadi. Selain itu ada pula tokoh kenamaan Indonesia yang turut serta mendirikan panti asuhan ini yakni Ibu Inggit Garnasih, istri kedua Presiden Pertama Indonesia.
  2. Sejarah
    • Tahun 1935, awalnya Panti Asuhan Taman Harapan ini berada di Jalan Dewi Sartika. Berikutnya karena ada alasan tertentu, Pada Tahun 1937 panti asuhan ini pindah kerumah Ibu Inggit di Jalan Ciateul.
    • 26 Maret 1946, Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer. Jalan ini ditempuh karena tidak seimbangnya kekuatan perang antara Indonesia melawan NICA dan sekutunya. Di mana – mana asap hitam mengepul membubung tinggi di udara dan semua listrik mati. Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu. Dalam waktu 7 jam, Kota Bandung benar – benar lumpuh. Pada saat terjadi peristiwa, Panti Asuhan Taman Harapan sudah berlokasi di Jalan Ciparay. Bersama 200.000 warga Bandung, penghuni panti asuhan ini pun meninggalkan Bandung kota menuju kawasan Bandung selatan. Panti Asuhan Taman Harapan menjadi saksi bagaimana kondisi perang terjadi dalam tragedi Bandung Lautan Api.
    • Tak cukup sampai di situ, Tahun 1949 era perjuangan mempertahankan kemerdekaaan, panti kembali pindah ke Jalan Tegalega Barat. Pada Tahun 1959, panti hijrah ke Jalan Banteng. Terakhir, pada Tahun 1968, panti pindah ke Jalan Nilem sampai hari ini. Panti asuhan ini berkali – kali harus pindah karena keadaan darurat, situasi yang tidak memungkinkan hingga pengurus panti mencari jalan terbaik agar panti ini tetap berdiri.
    • Setelah melalui berbagai perkembangan, saat ini Panti Asuhan ini dipisah menjadi dua lokasi, di Jalan Nilem untuk Panti Putri dan di Jalan Beruang diperuntukan untu asrama Panti Putra. Mengenai aktivitas di Panti, anak – anak panti tidak hanya diajarkan untuk mengaji maupun menempuh pendidikan di sekolah formal saja, tapi mereka juga dibekali dengan materi – materi lain seperti Keterampilan, Kewirausahaan, Kepribadian, Kepemimpinan hingga kegiatan – kegiatan Kesenian yang selalu rutin dilakukan. Harapannya, setelah lulus mereka bisa mengembangkan potensinya dan siap menghadapi kehidupan.
    • Puluhan tahun berdiri, kini sudah ribuan alumni dihasilkan. Banyak diantara mereka yang sudah berhasil, ada yang menjadi Penjabat, Polisi, PNS, Akademisi, Tokoh Agama, dan tak sedikit yang menjadi Pengusaha. Mereka yang sudah lulus memiliki ‘keterikatan’ dengan panti, Sebagian dari para alumni bahkan kini mengabdikan diri di Taman Harapan. Bahkan para alumni pun sempat mengumpulkan donasi untuk merenovasi keberadaan panti hingga bisa jadi seperti saat ini.
plang panti asuhan muhammadiyah lengkong